Ceritanya gadisku belajar liburan sendiri di Bandung...
Saat di satu acara silaturahmi keluarga, gadisku minta liburan di bandung, karena dengan sepupunya dan menginap di rumah adikku, setelah acara keluarga di karawang kulepas gadisku naik mobil pamannya menuju bandung, dengan harapan dia bisa belajar mandiri walaupun sebetulnya hati kecilku sedikit khawatir (karena sebelumnya terlihat kurang sehat), tapi fikirku hanya sehari saja.
Saat itu aku dan suami harus kembali ke Sukabumi untuk menghadiri rapat dinas di sekolah esok pagi dan setelah rapat kami harus meluncur lagi ke bandung karena sabtu sudah kami rencanakan dengan adik ipar dan keluarga untuk nyekar ke makam mamah/abah (mertuaku) di garut.
Saat itu aku dan suami harus kembali ke Sukabumi untuk menghadiri rapat dinas di sekolah esok pagi dan setelah rapat kami harus meluncur lagi ke bandung karena sabtu sudah kami rencanakan dengan adik ipar dan keluarga untuk nyekar ke makam mamah/abah (mertuaku) di garut.
Jumat pagi saat masih rapat di sekolah, aku dapat kabar dari keponakan, "Wa, teh dinda muntah2 gak mau makan, di rumah cuma berdua karena ayah dan bunda kerja"..
Ya Alloh... Buyaaaar semua konsentrasiku, rasa khawatir kembali muncul, terbayang wajahnya yang pucat pasi...
Fikiranku sudah berada di bandung, entah apa yang disampaikan di rapat, aku kurang menyimak, yang kufikirkan hanya bagaimana agar gadisku sehat lagi dan mau makan..
Sebagai pertolongan pertama, kuminta keponakanku kasih obat yang ada di rumahnya untuk gadisku. Segera aku kabari anak pertama kami yang sedang berada di kampus, memohon dia bisa datang ke rumah pamannya dan membawa ayam fried chicken kesukaan adiknya, agar gadis kecilku mau makan.
Sempat aku telpon anak bujangku, meyakinkan dia segera menemui adiknya yang sakit, meminta dia bujuk adiknya agar mau makan. Alhamdulillah dia kakak yang sangat menyayangi adik, aku sedikit lega setelah dia meyakinkan akan segera menuju rumah pamannya dan mengurus keperluan adiknya.
Sempat aku telpon anak bujangku, meyakinkan dia segera menemui adiknya yang sakit, meminta dia bujuk adiknya agar mau makan. Alhamdulillah dia kakak yang sangat menyayangi adik, aku sedikit lega setelah dia meyakinkan akan segera menuju rumah pamannya dan mengurus keperluan adiknya.
Beberapa jam kemudian akhirnya rapat selesai dan akupun segera pulang ke rumah untuk prepare menuju Bandung..
Alhamdulillah saat dalam perjalanan menuju bandung, sempat video call dan melihat sendiri gadis kecilku mau makan disuapi kakaknya.. Sambil nangis manja gadisku bertanya, "Ibu sama ayah sudah sampai mana?"
Perjalanan Sukabumi-Bandung jadi begitu lama, ingin rasanya terbang segera berada di sampingnya.
Gadisku,.. Kupeluk tubuhmu, menghapus airmata dan keringat dingin di keningmu hingga senyum ceriamu hadir kembali
Ada rasa damai jika dia adadalam pelukanku.
Gadis kecilku yang kini telah tumbuh remaja, dia sangat istimewa...
Sabtu itu seharusnya tujuan kita ke makam mamah abah di garut namun kita sampai nya ke klinik dokter 24 jam karena dalam perjalanan ke garut, gadisku ngeluh pusing dan muntah. Akhirnya kita putar balik ke rumah adik ipar untuk istirahat, dan menunda rencana nyekar.
Gadisku perlu istirahat dan obat untuk memulihkan kesehatannya, biarlah kami kirim do'a dari rumah untuk almarhum abah dan almarhumah mamah dari atas sajadah dan mengirimkan untaian do'a dalam setiap sujud.
Gadisku.. doakan Ibu dan Ayah sehat, agar selalu dpt mendampingi mu sampai saatnya kamu bisa mandiri.. Doakan Aa sehat dan menjadi orang sukses agar bisa selalu menjaga mu saat Ibu dan ayah tidak dapat menemani mu lagi...
#30DWC #30DWCJilid13 #Squad8 #Day2 #CatatanHarianSeorangIbu
#30DWC #30DWCJilid13 #Squad8 #Day2 #CatatanHarianSeorangIbu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar